Selasa, 18 Oktober 2016

mereka yang kau abaikan yang akan memberikan pertolongan

Diposting oleh Unknown di 14.34 0 komentar
bismillah
kali ini saya akan menulis beberapa pelajaran kehidupan yang seringkali luput dari pandangan kita.
tentang mata yang hanya fokus ke satu tempat, tentang hati yang keras dan tak peka akan orang-orang disekitarnya.
pernah merasa kalau kejadian di novel-novel dan film serta drama yang kamu pernah baca/tonton seperti kisahmu?
lalu saat kau sadar bahwa kisah yang pernah kau baca/tonton kau alami. Yang membuatmu lebih bersikap dewasa akan apa yang kau alami.
ada satu kisah, yang seringkali saya temukan di flm-film saya tonton dan video youtube, karena sekarang saya jarang baca buku. Kisahnya tentang seekor burung pungguk yang memiliki teman, Pungguk memiliki teman seekor burung puyuh yang selalu membantunya dalam berbagai hal, saat sulit saat ia ingin didengarkan keluh kesahnya, saat ia merasa sedih, saat ia merasa rindu akan Bulan. Burung Puyuh tetap senang karena Pungguk tetap disisinya walaupun Pungguk selama ini hanya menginginkan Bulan dan tak pernah menyadari keberadaannya selama ini disisi Pungguk. Pungguk sangat menunggu saat-saat dimana dirinya bertemu dengan Bulan kembali. Walaupun ia tak tahu, apakah Bulan merindukan sang Pungguk juga.

dalam kehidupan nyata, pernahkah kamu menjadi salah satu diatas? sangat disayangkan, kita memiliki teman yang yang selalu senantiasa disamping kita lalu tak kita acuhkan, malah tetap fokus pada dia yang pergi darimu. Saya bukan menyarankan agar kamu melupakan orang yang telah pergi darimu. Saya hanya ingin menyadarkan hati yang telah mati tertutup oleh perihnya luka yang mengering. Lihat disekelilingmu, orang-oran yang mungkin pernah kau abaikan, pernah kau buat ia terluka namun tak pernah sedikitpun merasa bersalah akan hal itu dan tak mau sedikitpun kau palingkan mukamu padanya. Percayalah, mereka yang nanti akan tetap berada disisimu. Kau mungkin belum sadar saat ini, tapi saat hari itu tiba, maka kau akan terbayang bahwa apa yang selama ini kau lakukan sangat tidak adil pada mereka.

Jumat, 29 April 2016

banyak mikir tapi tetap dzikir

Diposting oleh Unknown di 19.25 0 komentar


Bismillah
Catatan ini saya dedikasikan untuk salah seorang adik sepupu saya.
Semoga brainware-nya sudah diinstal ulang sehingga apa yang baik dapat diserap dengan baik. Semoga organ pencernaannya sudah baikan setelah masuknya si pencahar. Semoga hatinya sudah di charge dengan keimanan, agar racun yang masuk cepat di netralkan oleh bantuan enzim-enzim hafalan al-qur’an (aamiin – in dong hehe)
Kau tahu? Terkadang apa yang kau alami, yang kau rasakan menyakitkan sebenarnya tidak seberapa sakitnya. Hanya saja karna kau menggunakan perasaan, terasa seperti hanya kau yang paling merasakan sakit itu. Oleh karena itu, banyak text pict di sosmed bilang “kamu pake perasaan sih, makanya terasa dramatis”
Gak banyak orang yang bisa biasa gak pake perasaan, tapi keadaan lah yang membuat mereka bisa hidup biasa saja. Tapi kau harus bisa menjadi salah satu diantara mereka. Masalahnya, kita memang hidup di era “dikit-dikit drama” tapi ditengah-tengah lingkungan yang “drama no way”. Ya bisa dibayangkan, hidup yang keras, terasa menyesakkan dada, trus mau dituangkan trus mau cerita ke siapa gak tau. Gak ada yang bisa ngerti, nyoba nulis lewat diare eh diary eh malah makin gak ada yang yang bisa memahami. Curhat yang tepat ya sama Allah dong, saya gak perlu panjang lebar jelasin kenapa Allah lah yang tepat, sudah banyak orang yang menjelaskannya dalam berbagai media. Ya curhatnya sama Allah tapi gak perlu dituangkan dalam sosmed, tapi dimasa-masa mu sepertinya mengaplikasikannya susah. Karena di usia mu, lagi jaman-jamannya lebay(ya gak usah marah, ini fakta dan Alhamdulillah saya telah melewati masa jahiliyah bin alay itu). Perlu kau ketahui, lingkungan “drama no way” bukan yang gak suka nonton drama india, turkey, atau korea. Tapi mereka yang menjalani segala masalah tanpa bumbu melankolis, jika tidak bisa tetap tersenyum, maka mereka setidaknya tidak meneteskan air mata. Dan kata “saya tidak apa-apa” –nya mereka tidak seperti dagelan “nggak apa-apa kok(tapi dalam hati serasa, hayati capek bang)”.
Pernah lihat petani di sawah ngeluh update status “ya Allah mataharinya terik sekali, sudah rumah jauh, yang digarap sawah orang, dengan upah pas-pasan untuk biaya hidup sekeluarga, ditambah utang semakin tinggi, dengan bunga semakin tinggi, di rumah istri sering ngomel” ? yang saya tahu, orang-orang yang ingin membangun motivasilah yang menulis kehidupan mereka para pejuang tersebut. Menuangkan dalam bentuk tulisan, film documenter atau reality show di tv-tv. Artinya, seberapa berat masalahmu sehingga harus ditahu orang lain? Apakah lebih berat dari mereka yang ingin sekali melihat warna-warni dunia tapi yang dilihatnya hanya warna hitam? Apa seberat mereka yang kerjanya mengumpulkan sampah untuk mendapat sebungkus nasi dan hanya bisa membatin melihat anak-anak memakai seragam rapi pergi ke sekolah? Hmm, saya mengerti apa yang ingin kamu katakana untuk menanggapinya. “ya itu kan masalah mereka, saya juga punya masalah. Setiap orang punya masalah yang berbeda yang membuatnya terpuruk, lalu kenapa harus dibandingkan dengan masalah yang saya hadapi?”
Itu benar, saya dulunya pernah berfikir begitu saat saya hmm merasa hidup itu terlalu sempit terlalu sulit untuk dihadapi. Tapi saya salah, yang sempit itu hati saya (hati dalam artian abstrak ya), pikiran, serta motivasi saya. Kenapa kita perlu belajar dari masalah orang lain? Agar pikiran dan hati kita terbuka, agar motivasi kita hidup kembali. Jika hidup tidak dapat seperti buku cerita dongeng yang warna-warni. Jadikan ia seperti komik, tak berwarna tapi tetap saja menarik untuk dibaca. Jangan lihat rumput tetangga, ya dimana-mana hidup orang lain akan terlihat lebih baik. Sebaik-baik kehidupan yang didambakan kalau dihabiskan dengan hal-hal yang tidak bermanfaat nantinya ya tidak akan berguna dikemudian hari. Sekarang coba bandingkan kertas bagus, bersih, halus, mahal dan tak berbau tai ayam(ya ini menurut pengalaman, kertas yang bau nya tidak sedap), tapi tulisan diatasnya seperti tulisan anak kelas 1 SD, dan kertas yang murah(banget), mendekati jelek, baunya seperti tai ayam dengan tulisan sangat indah diatasnya. Lebih duluan mana yang kau lirik? Yang duluan dilihat ya, bukan duluan di bau-i. Tarik kesimpulan sendiri ya!
Jika nanti hidupmu terasa kurang menarik lagi, simpan saja. Jika tidak bisa disimpan, tuangkan dalam hal yang lebih positif, seperti menulis kisah hidupmu sendiri atau menggambarkan kisah hidup seseorang seperti yang kau hadapi tentunya dengan bahasa yang yaah kau tahulah bahasa novel, cerpen dll. Taruhkan bumbu alay sedikit agar terlihat menarik, dan taraa jadilah karangan menarik, dibaca orang-orang, esoknya novel dicetak dengan best seller, diangkat jadi film kan keren, hehe jangan pelit-pelit mengkhayal, gitu kata ust.Qadir dulu.
Jadi, siapapun yang merasa hidupnya susah yaa itulah namamnya hidup. “Hidup itu memang keras, kalau gak keras kau bukan sedang di dunia tapi sedang bermimpi. Kalau bermimpi, ada kejadian, yang membuatmu merasa takut atau tidak ingin terjadi ya tinggal bangun. Kayak di film divergent, saat terpojok tidak tahu jalan keluar tinggal atur mindset “ini tidak nyata, aku harus bangun”
Semoga dapat menuntunmu ke jalan yang benar, karena masa muda itu indah maka jadikan ia indah. Jangan mengubah mindset dengan “masa muda itu nyesek bang, adek lelah. Bangunkan adek saat semuanya berakhir”

 

Titin Agustina Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting