Minggu, 26 April 2015

short story about dzikir authoritarial

Diposting oleh Unknown di 22.26 0 komentar
 assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokaatuh..udah lama banget gak pernah nulis blog lagi, apa kabar saudara saudariku yang dirahmati Allah ? kali ini saya mau share tentang kepribadian BERDZIKIR..mungkin ini udah sangat lama. Semoga kita semua senantiasa menjadi pribadi berdzikir seperti ini.

Pribadi berdzikir, dzikir menjadi kepribadiannya.
Allah tujuannya, Rasulullah SAW teladan dalam hidupnya.
Dunia inipun menjadi surga, sebelum surga sebenarnya.
Bumi menjadi masjid baginya.
Rumah, kantor, bahkan hotel sekalipun, menjadi musholla baginya.
Tempat ia berpijak, meja kerja, kamar tidur, hamparan sajadah baginya.
Kalau dia bicara, bicaranya dakwah.
Kalau dia diam, diamnya dzikir.
Nafasnya, tasbih.
Matanya, penuh rahmat Allah, penuh kasih sayang.
Telinganya, terjaga.
Pikirannya, baik sangka, tidak sinis, tidak pesimis dan tidak suka memvonis.
Hatinya, Subhaanallah, diam-diam berdo’a.
Do’anya diam-diam.
Tangannya, bersedekah.
Kakinya, berjalan, ia tidak mau melangkah sia-sia.
Kekuatannya, silaturrahmi.
Kerinduannya, tegaknya syari’at Allah.
Kalau memang hak tujuannya, maka sabar dan kasih sayang strateginya.
Asma amaaniina, cita-citanya tertinggi dan teragung, syahid di jalan Allah.
Kesibukannya, ia hanya asyik memperbaiki dirinya,
Tidak tertarik mencari kekurangan, apalagi aib orang lain.
Hadirilah majelis-majelis dzikir,
raihlah kepribadian berdzikir dengan selalu hadir menikmati hidangan hidayah Allah terlezat…
DZIKRULLAH…
-terinspirasi dari Ust. Arifin Ilham-

 

Titin Agustina Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting